RadioBudiLuhur.com – Setelah 5 bulan yang lalu erupsi Gunung Agung kembali terjadi dan menyelimuti sejumlah Desa dekat kaki Gunung. Erupsi terjadi pada Minggu dini hari (30/12/2018) pukul 04.09 WITA. Alat seismograf
yang terletak di Desa Rendang, tempat pos petugas PVMBG terekam 4 kali gempa tektonik jauh. Terlebih
lagi, gempa vulkanik dangkal dengan durasi 33-27 detik. Gempa tersebut terjadi sebelum Gunung Agung
meletus pada dini hari.
Setelah kejadian tersebut disusul dengan erupsi yang memiliki durasi ± 3 menit 8 detik. Terjadi
pada dini hari, sehingga tinggi kolom abu tidak terlihat sebab ditutupi oleh kabut. Hanya teramati asap
kawah berwarna putih setinggi 700 meter diatas kawah. Meski demikian status yang diberikan oleh pihak
PVMBG adalah status level III atau siaga.
Namun. Sejumlah Desa dekat kaki Gunung Agung diselimuti oleh hujan abu. Berdasarkan
informasi yang diberikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Karangasem
terdapat 8 wilayah yang terkena dampak hujan abu. Wilayah tersebut, yaitu Banjar Dinas Uma Anyar
Ababi bagian barat terpapar hujan abu ringan, dan Kota Amlapura terpapar hujan abu sedang.
Selain itu hujan abu ringan menyelimuti beberapa Desa. Yakni, Desa Seraya Barat, Seraya
Tengah, Banjar Dinas Ujung Pesisi, Lingkungan Pesagi dan Pebukit, Desa Tenggalinggah, serta Kantor
BPBD.
Masyarakat di sekitar Gunung Agung termasuk wisatawan, dan pendaki diimbau agar tida berada
di sekitar zona perkiraan bahaya. Zona tersebut, yaitu dalam radius 4 kilometer dari bawah puncak
gunung. Zona tersebut bersifat dinamis dan akan berubah sewaktu – waktu mengikuti pengamatan dari
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Selain itu masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai dekat Gunung Agung diminta untuk
tetap waspada.