RadioBudiLuhur.com – Sejak beberapa saat lalu, pemerintah kembali menggemparkan rakyat Indonesia dengan ingin dikalukannya penelitian tantang pencarian kehidupan yang layak di luar bumi. Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) sendiri bersama dengan ITB, UNDANA, Pemprov NTT, dan Pemkab Kupang telah memciptakan observatorium nasional yang ada di Timau, Kupang, Nusa Tengara Timur sejak tahun 2017 lalu.

Rhorom Priyatikanto, selaku peniliti dari LAPAN, mengatakan bahwa pembuatan Observatorium Nasional yang di danai oleh APBN ini mampu merogoh kocek hingga 340 milyar, serta memiliki fasilitas yang luar biasa yang berguna untuk edukasi publik serta penambahan wawasan dalam bidang astronomi. Fasilitas tersebut terdiri dari obejek-objek luar angkasa, teleskop berdiameter 50 cm, serta teleskop terbesar se-Asia Tenggara dengan diameter 3.8 meter yang saat ini proses pembuatannya sedang tertunda karena adanya covid-19 dan direncanakan akan selesai pada 2021 mendatang.

Dengan adanya fasilitas yang cukup memadai, pemerintah mengharapkan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) mampu melakukan penelitian mengenai Transient Project. Transient Project sendiri merupakan suatu fenomena insidental yang objeknya merupakan benda langit yang minim akan cahaya, perlahan muncul kemudian menghilang sedikit demi sedikit, contohnya adalah exoplanet, supernova, sumber sinar gama, serta suara yang dilepaskan dari inti galaksi aktif. Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional sendiri untuk memulai penelitiannya memasukkan exoplanet ke daftar strategi penelitian di LAPAN karena exoplanet merupakan bagian dari objek transient yang berguna untuk mendeteksi karakterisasi planet di luar tata surya, sehingga dengan dilakukannya penelitian ini memungkinkan untuk menemukan kehidupan lain
di luar bumi seperti alien serta menemukan planet lain yang layak huni.

Walaupun sudah tertinggal cukup jauh dengan negara-negara lain yang sudah melakukan penelitian ini, namun, pemerintah tetap optimis dengan dilakukannya projek ini di 2021 mendatang dikarenakan, Rhorom Priyatikanto selaku peneliti dari LAPAN, mengatakan bahwa dengan beroperasinya observatorium nasional ini, Indonesia mampu menjalankan penilitian
mengenai exoplanet.

References:
news.detik.com
cnnindonesia.com