Radiobudiluhur.com-Warga kampus, pesawat Lion Air JT-610 yang dijadwalkan pagi tadi lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 06.10 WIB dikabarkan hilang dari radar pukul 06.33 WIB. JT-610 direncanakan sampai di Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang pada pukul 07.10 WIB. Namun, pada 10.40 WIB ditemukan puing pesawatnya disekitar Laut Karawang.
Boeing 737-8 Max adalah tipe pesawat penerbangan Lion Air JT-610 yang masih terbilang baru. Sebab, penerbangan baru dimulai sejak Agustus 2018. Kemudian, Kapten Pilot yaitu Bhavye Suneja telah memiliki pengalaman terbang cukup lama sebanyak enam ribu jam dan kapten pilot Harvino lebih dari lima ribu jam.Pesawat ini membawa 178 penumpang dewasa, 1 anak – anak, 2 bayi, dan 7 awak kabin dengan 2 pilot dan 5 pramugari. Perkiraan lokasi jatuh yaitu disekitar Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Sebelum JT-610 hilang dari radar, Kapten Pilot meminta untuk kembali ke Pangkalan Soekarno Hatta setelah 12 mil perjalanan. Namun beberapa lama setelah itu JT-610 hilang dari radar. Pesawat yang baru terbang pada Agustus lalu tersebut dikabarkan memiliki masalah pada malam sebelum keberangkatan. Setelah penerbangan dari Denpasar ke Jakarta, pesawat mengalami masalah yang kemudiannya telah di perbaiki oleh tim insinyur Lion Air dan siap untuk diterbangkan.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebutkan terdapat 20 pegawai Kementerian Keuangan yang ikut dalam penerbangan JT-610. Mereka kembali ke pos penempatan kerja yaitu Pangkal Pinang setelah berlibur di Jakarta.
Puing – puing, pelampung, dan telepon genggam ditemukan di perairan tak jauh dari kordinat jatuhnya pesawat dari keterangan Tim SAR. Namun, badan pesawat masih belum ditemukan. Kapal – kapal, satu helikopter, dan 250 tim penyelamat termasuk penyelam dikerahkan untuk mencari penumpang dan awak kabin. Penyelamatan akan dilakukan juga dengan menyelam di 35 meter kedalaman laut.
Penyebab jatuhnya JT-610 sampai saat ini belum diketahui. Penyelidikan akan dilakukan pada empat kategori, yaitu kesalahan mesin, manusia, cuaca, dan kriminal. Namun prediksi saat ini adalah kesalahan manusia, dan mesin.