RadioBudiLuhur.com – Warga Kampus 2018 untuk olahraga Indonesia diawali dari pesta bagi olahraga se-Asia. Semua mata insan olahraga terpusat pada penyelenggaraan Asian Games 2018.

Indonesia sukses dari sisi tuan rumah dan prestasi. Para atlet Indonesia berhasil menunjukkan penampilan terbaiknya dan terbukti bisa bersaing di tingkat Asia. Tahun 2018 penuh dengan warna. Ada begitu banyak prestasi yang layak ditulis namun sepuluh peristiwa olahraga sepanjang tahun ini, menurut Warga Kampus, layak diingat kembali.

 

1. Tuan Rumah Asian Games

Setelah menunggu 56 tahun Indonesia akhirnya kembali dipercaya menjadi tuan rumah Asian Games. Di pesta olahraga empat tahunan itu, Jakarta dan Palembang ditunjuk sebagai kota penyelenggaran.

Pada Asian Games edisi ke-18 terjadi penambahan jumlah cabang olahraga dari sebelumnya 36 menjadi 40 cabang. Begitu juga dengan jumlah atlet yang meningkat dari Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan sebanyak 9.501 atlet menjadi 11.000 pada Asian Games 2018.

Selain itu, Indonesia mendapat kesempatan memasukkan cabang olahraga baru. Tercatat ada 10 cabang olahraga baru, beberapa diantaranya ialah panjat tebing, pencak silat, paralayang, dan jet ski. Empat cabang itu sukses menyumbangkan medali bagi Indonesia.

2.  Indonesia Peringkat Empat Asian Games

Kontingen Indonesia berhasil memperbaiki prestasi di Asian Games 2018. Tampil di hadapan publik sendiri tim Merah Putih mengumpulkan 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu.

Atas raihan itu Indonesia menempati peringkat empat dan merupakan yang terbaik selama keikutsertaan di Asian Games.

Prestasi tersebut juga melampaui target dari Kementerian Pemuda dan Olahraga yang mematok posisi 10 besar. Pada Asian Games 2014 Indonesia hanya sanggup berada di posisi 17 klasemen dengan raihan 4 emas, 5 perak, dan 11 perunggu saat tampil di Incheon, Korea Selatan.

3. Asian Para Games Lebihi Target

Indonesia kembali menuai prestasi di ajang olahraga multievent. Setelah sukses di Asian Games, Indonesia yang menjadi tuan rumah Asian Para Games berhasil mengoleksi 135 medali dan berada di peringkat lima. Di pesta olahraga bagi penyandang disabilitas itu kontingen Merah Putih meraih 37 emas, 47 perak, dan 51 perunggu.

Pencapaian itu melebihi target di mana pemerintah meminta para atlet meraih 16 emas dan masuk posisi tujuh besar. Pada Asian Para Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Indonesia hanya berhasil membawa pulang 38 medali dan berada di peringkat sembilan.

4. Atlet Paralayang Korban Gempa Tsunami di Donggala – Palu

Sebanyak tujuh atlet paralayang menjadi korban gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Para atlet terjebak di Hotel Roa-Roa, Palu usai bertanding di Festival Pesona Palu Nomoni di Pantai Talise, September lalu.

Dua dari tujuh korban merupakan atlet yang sempat masuk dalam pemusatan latihan nasional Indonesia di Asian Games 2018. Mereka adalah Ardi Kurniawan dan Reza Kambey.

Gempa berkekuatan magnitude 7,4 mengguncang Sulawesi Tengah pada 28 September lalu. Sedikitnya 1.700 warga meninggal dan ribuan lainnya mengungsi dan harus kehilangan tempat tinggal.

5. Pelukan Yang Menyatukan

Pencak Silat menjadi cabang olahraga yang menyumbangkan medali emas terbanyak di Asian Games 2018. Tercatat sebanyak 14 emas berhasil diberikan Pencak Silat ke kontingen Indonesia. Selain sukses mengukir prestasi, pencak silat juga jadi pusat perhatian publik.

Adalah pesilat Hanifan Yudani yang membuat trending tropic. Setelah berhasil merebut medali emas di kelas 55-60 kilogram, ia merayakan kemenangan dengan memeluk Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang hadir di lokasi.

Prabowo bukan sosok asing bagi atlet pencak silat. Calon Presiden nomor urut 02 itu merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia