www.radiobudiluhur.com – Kasus pembunuhan berencana dengan menggunakan sianida kembali terulang. Kali ini kasus tersebut terjadi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan berhasil merenggut nyawa satu orang anak yang bernama Naba Faiz (10). Naba Faiz yang tinggal di Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul ini meninggal dunia pada Minggu, 24 April 2021 usai makan sate dengan bumbu sianida atau KCN.
Adapun awal terjadinya kasus pembunuhan ini bermula ketika seorang ojol (ojek online) yang merupakan ayah dari Naba Faiz, Bandiman (47), mendapatkan order tanpa melalui aplikasi. Ia mendapat order dari seorang wanita yang bernama Nani Apriliani Nurjama (25) di Masjid sekitaran Stadion Manala Krida, Semaki, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, untuk mengirimkan sebuah takjil ke seseorang yang bernama Tomi.
Akan tetapi, ketika paket diantarkan dan diterima oleh istri dari Tomi. Tomi yang sedang berada di luar kota meminta istrinya untuk menolak paket tersebut karena tidak diketahui siapa pengirimnya. Lantas, Bandiman membawa pulang paket tersebut yang ternyata diberikan kepada anaknya yang ternyata berisi sate ayam. Sang anak sempat berkomentar bahwa sate tersebut terasa pahit dan panas ketika di makan, lalu anak tersebut pingsan seketika. Ketika dibawa kerumah sakit pun nyawa sang anak sudah tidak tertolong.
Direskrimun Polda DIY Kombes Pol Bulkan Rudy Satria memastikan bahwa racun sianida itu tercampur dengan bumbu sate yang dikonsumsi oleh Naba Faiz. Racun tersebut ternyata juga diperoleh oleh tersangka, Nani Apriliani Nurjama, melalui toko online dengan kisaran harga Rp200 ribu dengan total sianida padat sebanyak 250 gram. Peristiwa ini juga diperkirakan sudah direncanakan sejak beberapa hari atau minggu sebelumnya, melihat tanggal transaksi yang terjadi.
Sanksi yang diterima pelaku asal Majalengka, Jawa Barat ini pun tidak main-main. Saat ini tersangka yang telah ditahan di Polres Bantul, dijatuhkan hukuman pasal 340 tentang pembunuhan berencana dengan ancaman pidana berupa kematian, penjara seumur hidup, atau penjara paling lama 20 tahun.
Source:
DetikNews
