Radiobudiluhur.com-Warga kampus, seiring dengan dekatnya Pemilu 2019 deklarasi kampanye damai calon presiden dan wakilnya dilaksanakan minggu pagi pada 23 September lalu. Kawasan Monas, Jakarta Pusat dibanjiri dengan lautan pendukung dari kedua pihak. Acara yang direncanakan mulai pukul 06.00 WIB tersebut diundur menjadi 09.00 WIB. Rangkaian acara ini adalah penandatanganan deklarasi dan pawai yang dilaksanakan sekitar Monas.
Hadir dengan berbagai busana tradisional dari beberapa daerah di Indonesia para tamu datang dengan warna – warni corak yang berbeda. Tamu – tamu tersebut tak lepas dari calon Presiden beserta wakilnya, para ketua umum partai, dan calon anggota legislatif DPD.
Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian tradisional Bali, lengkap dengan aksesoris Udeng. Sebaliknya pasangan yang dicalonkan, yaitu Ma’ruf Amin seperti biasa dengan ciri khas pakainnya yang merupakan Sarung dan Kemeja tanpa berkancing. Berbeda dengan pasangan lain, Prabowo dan Sandiaga Uno memakai baju tradisional Melayu. Namun, yang menjadi pusat perhatian adalah Ketua umum dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy dengan kostum Gatotkaca-nya.
“Kami, peserta dari pemilihan umum 2019, berjanji untuk […] mengadakan kampanye pemilihan yang aman, tertib, damai, bebas dari hoax, politik SARA dan pembelian suara,” merupakan bunyi dari isi deklarasi yang dibacakan oleh para kandidat Pemilu 2019.
Para ketua partai dari kedua kubu yaitu pemerintah dan oposisi menegaskan komitmen mereka untuk kampanye yang damai dan konstruktif. Kemudian, menurut Zulkifli Hasan ketua umum dari Partai Amanat Nasional (PAN) menyebutkan bahwa, “Ya ini kan penting. Ini terjadi demokrasi tiap 5 tahun milih. Perlu pemilu yang damai. Kan yang bersaing kader terbaik indonesia. Jangan sampai bertengkar. Ini konsentrasi antar saudara, teman sendiri, kader terbaik di Indonesia.”