RadioBudiLuhur.com – Warga kampus, Manokwari mengalami kerusuhan yang dimulai Senin pagi (19/8). Berdasarkan keterangan dari Bapak Franky Umpaian selaku Pimpinan Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua Barat hal ini adalah bentuk aksi solidaritas.
Kerusuhan yang terjadi pada senin pagi merupakan ekskalasi selama 2 hari lalu. Diawali oleh kejadian yang terjadi di Semarang, Malang, dan Surabaya. Pada Jumat (16/8) di Jalan Kalasan, Surabaya sekitar pukul 14.00 ada masyarakat menemukan bendera merah putih rusak didepan asrama papua. Oleh sebab itu penghuni diduga merusak bendera tersebut. Pada Sabtu (17/8) asrama mahasiswa papua dikepung oleh Polisi yang berusaha masuk dan melemparkan gas air mata yang melukai 4 mahasiswa.
Selain itu, asrama mahasiswa Papua di Kelurahan Candi, Semarang didatangi oleh warga dan ormas. Kunjungan tersebut bermaksud untuk mengingatkan penghuni asrama terhadap hasutan memisahkan diri dari NKRI. Suasana menjadi tegang saat mahasiswa tersinggung melihat sikap warga yang berlebihan dan diskriminatif atas spanduk yang dipasang pada depan asrama.
Menurut keterangan Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo penyebab kerusuhan hasil dari provokasi akun – akun media sosial, “Mereka cukup terprovokasi dengan yang disebar akun di sosmed, terangnya. Di Surabaya Kaporli Tito Karnavian mengatakan terdapat beberapa akun medsos yang menyebarkan hoaks atas peristiwa Surabaya.
Dengan begitu Brigjen Pol Dedi mengatakan Tim Siber Bareskrim akan melakukan profiling terhadap akun – akun penyebar. Jika terbukti bersalah melanggar hukum, mereka akan ditindak. Menurut saksi aksi demo terjadi sejak hari minggu malam yang diawali oleh para mahasiswa. Kemudian lanjut pada Senin pagi yang massanya sudah bercampur dengan warga. Kerusuhan terjadi pada Senin pagi dengan sejumlah massa merusak dan membakar fasilitas umum dan tempat layanan masyarakat hingga membakar Gedung DPRD.
Namun, menurut Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan demo yang berujung anarki di Manokwari disusupi oleh penyusup. Sebab masyarakat Papua mengelar aksi tersebut dengan damai. Kemudian dia menambahkan hal tersebut terbukti dengan Kantor DPRD sudah dalam keadaan terbakar saat para pedemo datang.