Sejak tayangan perdana, drama ‘Snowdrop’ sudah memiliki beberapa kontroversi salah satunya anggapan distorsi sejarah oleh para aktivis pergerakan 1987.
Atas masalah ini pun muncul petisi ke Blue House untuk menghentikan drama ‘Snowdrop’ dan sudah ditanda tangani kurang lebih 200 ribu orang. Selain petisi, drama ‘Snowdrop’ juga menerima 452 keluhan.
JTBC selaku pihak produksi drama Snowdrop akhirnya angkat bicara. “Pertama-tama, latar belakang ‘Snowdrop’ dan motif peristiwa besar adalah situasi politik presiden selama rezim militer.
Dengan latar belakang ini, ia menceritakan kisah hipotetis bahwa kepentingan pribadi terlibat dengan rezim Korea Utara untuk mempertahankan kekuasaan,”
‘Snowdrop’ dikatakan juga merupakan ciptaan yang menunjukkan narasi pribadi dari mereka yang digunakan dan dikorbankan pada zaman rezim militer tahun 1987.
Pihak stasiun televisi mengungkapkan tidak ada mata-mata yang memimpin gerakan demokratisasi dalam ‘Snowdrop’. “Setting di mana protagonis pria dan wanita berpartisipasi atau memimpin gerakan demokratisasi tidak muncul di episode pertama dan kedua, dan tidak ada di naskah sejak saat itu,”.
JTBC menambahkan bahwa kesalapahaman soal distorsi sejarah akan segera diselesaikan agar drama tetap dapat tayang.
Drama ‘Snowdrop’ sendiri mengisahkan Young-ro (Jisoo BLACKPINK) dan Lim Soo-Ho (Jung Hae-in) yang saling jatuh cinta namun dalam keadaan yang sangat rumit karena Lim Soo-Ho adalah mata-mata Korea Utara yang tidak sengaja dianggap sebagai aktivis pendukung demokrasi.
Drama ini mengambil latar tahun 1987, dimana terdapat gerakan prodemokrasi di Korea Selatan di bawah pemerintahan rezim militer Presiden Chun Doo-Hwan.
Sebelum drama ini tayang, banyak masyarakat yang sudah meminta penghentian penayangan karena berbagai kontroversi, seperti sinopsis yang bocor, penamaan karakter Jisoo, hingga deskripsi tokoh Lee Gang-Mu.
Semoga drama ini bisa ketemu jalan tengahnya ya Warga Kampus.
Source : Suaramerdeka