Radiobudiluhur.com – Warga kampus, Indonesia kembali didera dengan berita duka. Pada Sabtu (22/12/2018) sekitar pukul 21.27 WIB tsunami menghantam pesisir Selat Sunda. Saat ini menurut Basarnas korban tewas sebanyak 334 orang meninggal, 64 luka – luka, dan 61 hilang. Namun, jumlah tersebut dapat bertambah seiring dilakukannya pencarian.

Penyebab tsunami masih belum dipastikan oleh Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika
(BMKG). Persoalannya adalah data yang bisa memastikan apakah tsunami ini terjadi akibat erupsi
Gunung Anak Krakatau belum lengkap. Apakah tremor dari erupsi gunung benar-benar menimbulkan
longsor lereng masuk ke laut dan timbulkan tsunami. Itu yang belum jelas, kata Dwikorita kepada CNN
Indonesia.
Namun yang pasti tsunami tidak disebabkan oleh gempa bumi layaknya tsunami pada umumnya.
Dengan begitu ini merupakan fenomena langka. Selain hal tersebut tsunami juga dipicu oleh gelombang
pasang bulan purnama. Titik – titik wilayah yang terkena dampak, yaitu sepanjang Pantai sekitar Selat
Sunda, seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang, dan Carita.

Beberapa nama – nama terkenal juga turut menjadi korban. Band Seventeen yang sedang
mengisi acara family gathering PLN. Ketika, Band Seventeen yang sedang membawakan lagunya,
seketika panggung tempatnya tampil runtuh diterjang air laut. Kejadian tersebut merenggut nyawa
bassist Band Seventeen, Bani, road manager Oki Wijaya, serta Andi drummer.

Bukan hanya Band Seventeen yang menjadi korban, A’a Jimmy selaku host pada malam itu juga
ikut menambah daftar korban jiwa. A’a Jimmy beserta istri dan kedua anaknya tidak selamat dalam
kejadian itu. Namun, anaknya yang berumur 2 bulan berhasil terselamatkan bersama asisten rumah
tangga.

Gathering pegawai PLN yang berlangsung di Pantai Tanjung Lesung, Banten juga turut menelan
para pegawai. Data terakhir yang dilaporkan sebanyak 23 korban jiwa dari 260 peserta yang terdiri dari
pegawai dan sebagian anggota keluarga.