Radiobudiluhur.com-Akhir-akhir ini banyak kasus ‘sexual harrasment’ yang terjadi dan terungkap dimedia, bukan mau menakut-nakuti tapi hal ini bisa terjadi pada siapa saja entah itu pria atau wanita. Tempat? dimana saja juga bisa terjadi, rata-rata korban tidak berani speak up atau melakukan sesuatu untuk menghindari hal ini.
Untuk menghindari hal tidak mengenakkan ini seperti lagu Dua Lipa – New Rules, ada loh tahapan yang bisa dilakukan dari cara halus hingga blak-blakkan. Ini dia “Hadapi Boss / Rekan Nakal Dengan 7 New Rules“ menurut Radio Budi Luhur.
- “ And I Will Make Sure To Keep My Distance”
Setiap orang mempunyai batas nyaman yang berbeda, begitu juga warga kampus. Jika boss atau rekan warga kampus mulai melewati ‘batas nyaman’ warga kampus, tidak ada salahnya untuk memberi sinyal bahwa warga kampus tidak nyaman dan tidak suka dengan perbuatan orang tersebut.
Hal ini bisa dilakukan adalah dengan mulai menjaga jarak. Warga kampus bisa mulai menghindar, dengan mundur ketika boss atau rekan mulai mendekat dari batas wajar atau hanya bertemu karena pekerjaan saja, tidak membicarakan hal yang diluar pekerjaan. Jaga jarak bukan berarti menghilangkan sikap profesional kan? Boss atau rekan akan menyadari, kalau warga kampus tidak nyaman dan tidak suka dengan perilaku tersebut.
- “But I Can Tell From Your Body Language”
Ekspresi wajah, gerak tubuh, bahkan baju terkadang bisa memberikan pesan yang berbeda dengan apa yang warga kampus maksud. Kedua hal tersebut juga dapat mengundang hal yang tidak diinginkan mungkin ini saatnya selain menjaga jarak warga, kampus harus memerhatikan bahasa tubuh yang dikeluarkan.
Bagaimana cara memunculkan sinyal ‘tidak ingin’? mulai dari tidak mengenakan baju yang tidak terbuka, menggelengkan kepala, kerutan, ekspresi tidak suka dan gerak tubuh yang menghindar (mundur atau mengangkat tangan untuk) bisa menjadi cara untuk memperlihatkan ketidak inginan warga kampus. Perlihatkan secara perlahan, agar tidak terkesan kasar dan agar terlihat seperti ‘peringatan’ untuk boss atau rekan warga kampus.
3.“I have Found Evidence, I Will Certainly Find You”
Ketika tahap pertama dan kedua gagal, ada hal yang harus dilakukan bersamaan dengan tahap-tahap selanjutnya yaitu mengumpulkan bukti. Tidak ada yang dapat menjamin apakah hal itu akan terus berlanjut atau tidak, tapi tidak pernah ada yang salah dengan berjaga-jaga.
Pastikan saat akan bertemu dengan boss/rekan untuk urusan pekerjaan selipkan HP, jangan lupa untuk menyalakan fitur voice note . Bisa ditaruh disaku belakang celana atau saku depan blazer jangan lupa bagian HP harus berada dibagian luar. Selain itu pastikan ada kamera CCTV ditempat warga kampus akan bertemu, lebih baik mencegah dari awal daripada berujung naas kan?
- “Try To Give You Warning. But Everyone Ignores Me “
Tahap pertama dan kedua sudah, tapi sikap rekan atau boss semakin tidak wajar dan berani? bisa saja mereka tidak menangkap ‘peringatan’ halus warga kampus. Pembicaraannya mulai keluar dari pekerjaan dan menjurus kehal-hal aneh, warga kampus harus segera tanggap agar keluar dari pembicaraan tersebut. Sebaiknya setiap kali hal ini terjadi, alihkan topik pembicaraannya.
Bila hal ini terjadi disaat istirahat atau diluar pekerjaan, coba deh tanya kabar keluarganya terutama tentang anak (bila sudah menikah) atau orangtua. Kalau misalnya warga kampus belum mempunyai pacar, alihkan tentang cinta anda pada pasangan ‘khayalan’. Dijamin deh boss atau rekan warga kampus bakal langsung sadar dan malu sama ‘tinju keras’ warga kampus. Jangan lupa untuk terus melakukan tahap ketiga ya!
- “I Found A Love For Me, Darling Just Dive Right In”
Sudah dapat ‘tinju keras’ masih saja genit? entah amat sangat tidak peka atau tidak tahu malu. Yang jelas warga kampus perlu memperlihatkan hal yang lebih blak-blakan, dan nyata tentunya. Coba deh kenalin pacar keboss atau rekan.
Misalnya saat dijemput mintalah pacar untuk masuk dan menjemput, atau saat makan bersama acara kantor ajaklah pacar dan kenalkan. Single? ajaklah teman akrab warga kampus untuk berpura-pura, hal ini memang akan membuat boss atau rekan malu tapi warga kampus sudah memperingatkan. Selain itu hal ini akan memperihatkan kalau warga kampus tidak tertarik.
- “I’m not uncomfortable but I, feel so uncomfortable”
Sikap boss/rekan sudah sangat diluar batas alias terang-terangan? tentu hal itu sudah sangat berbahaya bagi warga kampus. Perlu diketahui sentuhan fisik yang dilakukan seseorang tanpa persetujuan kedua pihak, apalagi membuat warga kampus tidak nyaman itu termasuk “sexual harassment” loh. Daripada hanya diam dan malah membuat boss / rekan merasa warga kampus tidak menolak, dan tentu akan berakibat buruk didepannya (karena pasti akan melakukan lebih).
Ada baiknya warga kampus secara tegas menegur sikap boss/ rekan warga kampus. Ucapkan secara terus terang kalau warga kampus merasa tidak nyaman, dengan sikapnya yang terlalu dekat. Apalagi ketika boss/rekan sudah sangat berani, dengan sengaja melakukan sentuhan fisik. Tekankan juga kalau warga kampus tidak tertarik dan hubungan warga kampus hanya sekedar profesional, tidak lebih.
- “I Know That For Sure, But I’m Going To Interrogate You”
Jika sikap genit boss atau rekan kembali dilakukan setelah semua tahap dilakukan, saatnya warga kampus mengeluarkan jurus terakhir yaitu melaporkannya pada divisi human resources. Jangan lupa tunjukkan bukti yang sudah dilakukan dari tahap ketiga, agar tidak dituduh menyebarkan fitnah semata.
Voice note dan CCTV sudah merupakan bukti yang kuat, tetapi akan lebih kuat jika warga kampus juga membawa orang sebagai saksi. Saksi bisa berupa korban atau orang yang melihat gelagat boss/rekan warga kampus. Jangan takut untuk melakukan hal ini, warga kampus bukanlah pihak yang salah. Boss/rekan sama sekali tidak berhak untuk melakukan hal tersebut pada siapapun, kuncinya adalah untuk tegas saat melaporkan.