Radiobudiluhur.com-Warga kampus, tenangnya kita di Jakarta tanpa goncangan mendadak yang membahayakan keselamatan tidak dirasakan sama oleh teman – teman di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pada Minggu, 29 Juli 2018, pukul 5.47 WIB terjadi gempa bumi tektonik yang mengguncang Bali, Lombok, dan Sumbawa. Namun ternyata guncangan tersebut tidak dirasakan didaerah itu saja. Dilaporkan bahwa kawasan lainnya seperti Mataram, Bima, Singaraja, dan Gianyar merasakan guncangan tersebut dalam skala yang lebih kecil. Sedangkan guncangan di titik utama mencapai magnitudo 6,4.

Dilansir dari situs Kompas bahwa hasil analisis BMKG gemba bumi berlokasi di darat pada jarak 4477 km arah timur laur Kota Mataram, Propinsi Nusa Tenggara Barat dengan kedalaman 24km. Namun gempa bumi yang terjadi tidak akan memicu tsunami. Gempa susulan yang biasa terjadi sehabis gempa bumi untuk mencari keseimbangan sistem lempeng tercatat sebanyak 66 kali hingga pukul 09.20 WIB.

Guncangan kuat tersebut menyebabkan banyak korban luka – luka, dan meninggal. Saat ini data menunjukkan korban luka – luka mencapai 40 orang dan 10 orang meninggal dunia salah satunya warga negara Malaysia bernama Isma Wida/P/30 tahun. Gempa bumi tersebut membuat beberapa warga merugi dengan puluhan rumah yang rusak. Selain itu, berdasarkan laporan terdapat longsor cukup besar dari Gunung Rinjani.