The Tinder Swindler, Film dokumenter-kriminal original Netflix, yang tayang pada Rabu (2/2/2022). disutradarai oleh Felicity Morris yang juga memproduseri serial Don’t F**k with Cats: Hunting an Internet Killer. Tidak perlu dipertanyakan kemampuannya Morris berhasil menata film dokumenternya dengan rapi dan menarik.

The Tinder Swindler diangkat dari Kisah Nyata seorang penipu dari Dating Apps, Shimon Yehuda Hayut.

Pria tersebut berhasil menipu para korbannya hingga 10 juta dolar AS atau setara Rp143,7 miliar.

Jadi The Tinder Swindler juga menampilkan hasil wawancara jurnalis dengan aparat penegak hukum yang diinvestigasi.

Mengenal hubungan dalam Dating Apps adalah salah satu hal yang dapat dipelajari dari film ini, tergambar beberapa identitas Palsu Simon Leviev atau yang bernama asli Shimon Yehuda Hayut. Ia sempat berpindah negara dan mengubah nama dan latar belakang identitas. Di Israel, ia telah bertahun-tahun menjadi buronan polisi karena kasus penipuan.

Dalam film ini juga akan terdapat potret korban penipuan dari Shimon Yehuda Hayut dan strategi Penipuan dengan Target Wanita tergambar jelas juga hingga dapat membuat para penonton menjadi lebih hati-hati.

Dilansir dari Uzone, berikut beberapa Red Flags yang dapat diambil dari Dokumenter ini
1. Narsis, penipu biasanya sangat narsis dan mempercayai kebohongannya.
2. Terlalu sempurna untuk nyata, dari kenyataannya Shimon sangat membuat hal tersebut jarang terjadi dari kehidupannya yang sangat mewah hingga kehidupan percintaan yang sangat membuat korban mudah jatuh cinta.

Dilansir dari E! News, Selasa (8/2/2022), Setelah dokumenter ini meledak ke publik, Tinder pun mengumumkan keputusan tegas mereka terkait Shimon, mereka memutuskan untuk menendang Shimon dari layanan mereka.

“Kami memblokir Simon Leviev dan semua aliasnya yang telah diketahui, segera setelah perbuatannya diketahui pada 2019. Ia diblokir permanen dari Tinder,” pernyataan dari juru bicara Tinder.

Buat Warga Kampus yang penasaran sama kelanjutan para korban bisa langsung nonton di Netflix ya! dan buat Warga Kampus yang suka main Dating Apps harus lebih hati-hati ya!

Source : Kompas